Sobat Pcnukendal, kapasitor adalah salah satu komponen elektronika yang sering kita temui dalam berbagai perangkat. Namun, apakah Anda tahu apa sebenarnya kapasitor itu? Bagaimana cara kerjanya? Atau apa saja jenis-jenisnya? Mari kita pelajari bersama dalam artikel ini.
Sebelum kita masuk ke dalam pembahasan yang lebih mendalam, penting untuk kita pahami terlebih dahulu pengertian dasar dari kapasitor. Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan energi dalam bentuk muatan listrik. Fungsinya mirip dengan baterai, namun cara kerjanya berbeda.
Pengertian Kapasitor
Kapasitor adalah komponen elektronika pasif dua terminal yang dapat menyimpan energi dalam bentuk muatan listrik. Kapasitor terdiri dari dua konduktor listrik yang dipisahkan oleh jarak. Ruang antara konduktor dapat diisi dengan vakum atau dengan bahan isolasi yang dikenal sebagai dielektrik. Kemampuan kapasitor untuk menyimpan muatan disebut kapasitansi.
Simbol Kapasitor
Setiap komponen elektronika memiliki simbolnya sendiri. Kapasitor memiliki simbol yang berbeda berdasarkan standarnya, yakni standar Eropa dan Amerika. Lambang kapasitor standar Eropa dilambangkan dengan dua segiempat yang dibuat sejajar, sedangkan untuk standar Amerika, mereka menggunakan dua garis yang disejajarkan secara vertikal.
Jenis Kapasitor
Ada berbagai jenis kapasitor yang dikenal dalam dunia elektronika, diantaranya:
1. Kapasitor Keramik
Kapasitor keramik adalah kapasitor yang bentuknya ada yang bulat tipis, ada yang persegi empat berwarna merah, hijau, coklat dan lain-lain. Kapasitor keramik memiliki kapasitas mulai dari beberapa piko Farad sampai dengan ratusan Kilopiko Farad (KpF).
Kelebihan dari kapasitor keramik adalah harganya yang relatif murah dan memiliki nilai toleransi yang baik. Namun, kapasitor jenis ini memiliki kapasitansi yang relatif kecil dan tidak cocok untuk aplikasi dengan kapasitansi besar.
2. Kapasitor Polyester
Kapasitor polyester adalah kapasitor yang pada dasarnya sama saja dengan kapasitor keramik. Bentuk kapasitor polyester persegi empat seperti permen. Biasanya dibuat berwarna merah, hijau, coklat dan sebagainya.
Kapasitor jenis ini memiliki kapasitansi yang lebih besar dibandingkan kapasitor keramik dan biasanya digunakan dalam aplikasi yang memerlukan kapasitansi besar seperti dalam rangkaian filter.
3. Kapasitor Kertas
Kapasitor kertas adalah jenis kapasitor tetap di mana kertas digunakan sebagai bahan dielektrik. Jumlah muatan listrik yang disimpan oleh kapasitor kertas adalah tetap.
Kapasitor jenis ini memiliki kapasitansi yang besar dan biasanya digunakan dalam aplikasi high-end seperti dalam peralatan audio profesional.
4. Kapasitor Film
Kapasitor film adalah jenis kapasitor yang terbuat dari bahan dielektrik film (polypropylene). Fungsi dari kapasitor film yaitu digunakan untuk AC dengan tegangan tinggi, power supply, pulsa frekuensi tinggi, lampu ballast dan lain sebagainya.
Kapasitor jenis ini memiliki kapasitansi yang stabil dan biasanya digunakan dalam aplikasi yang memerlukan kapasitansi yang stabil seperti dalam osilator.
5. Kapasitor Elektrolit
Kapasitor elektrolit atau biasa disebut Elco (Electrolytic Condenser) adalah kapasitor yang biasanya berbentuk tabung. Kapasitor Eelco mempunyai dua kutub kaki berpolaritas yaitu positif dan negatif.
Kapasitor jenis ini memiliki kapasitansi yang sangat besar dan biasanya digunakan dalam aplikasi yang memerlukan kapasitansi besar seperti dalam power supply.
Fungsi Kapasitor
Fungsi utama kapasitor adalah untuk menyimpan energi listrik. Namun, kapasitor juga memiliki berbagai fungsi lainnya. Dalam rangkaian elektronik, kapasitor sering digunakan sebagai filter untuk menghilangkan noise atau gangguan yang tidak diinginkan. Kapasitor juga dapat digunakan sebagai komponen dalam osilator untuk menghasilkan frekuensi tertentu.
Selain itu, kapasitor juga dapat digunakan sebagai komponen dalam rangkaian penguat untuk meningkatkan gain dari penguat tersebut. Dalam aplikasi power supply, kapasitor digunakan untuk menyimpan energi dan melepaskannya ketika diperlukan, sehingga dapat menyediakan tegangan yang stabil untuk perangkat yang terhubung ke power supply tersebut.
Cara Kerja Kapasitor
Sebuah kapasitor memiliki dua elektroda. Di dalam kapasitor, kedua elektroda ini dipisahkan oleh bahan isolator yang disebut dielektrik. Ketika kapasitor diisi dengan muatan listrik, muatan positif akan menumpuk pada satu elektroda, dan muatan negatif pada elektroda yang lain. Muatan ini akan tetap ada sampai kapasitor dibebaskan dari sumber tegangan.
Ketika kapasitor dihubungkan ke sumber tegangan, elektroda pada kapasitor akan menarik muatan dari sumber tersebut. Sebagai hasilnya, kapasitor akan terisi dengan muatan listrik. Ketika kapasitor dilepaskan dari sumber tegangan, muatan yang tersimpan di dalamnya akan tetap ada sampai kapasitor tersebut dihubungkan ke beban dan muatan tersebut dikeluarkan.
Contoh Rangkaian Kapasitor
Rangkaian kapasitor dapat ditemukan dalam berbagai aplikasi, seperti dalam rangkaian filter, osilator, dan amplifier. Dalam rangkaian filter, kapasitor digunakan untuk menghilangkan noise atau gangguan yang tidak diinginkan. Kapasitor bekerja dengan cara menyimpan muatan listrik ketika ada gangguan dan melepaskannya kembali ketika gangguan tersebut hilang, sehingga output dari rangkaian tersebut menjadi lebih stabil.
Sedangkan dalam osilator, kapasitor digunakan bersama dengan komponen lain seperti resistor dan induktor untuk menghasilkan frekuensi tertentu. Dalam aplikasi amplifier, kapasitor digunakan untuk meningkatkan gain dari amplifier tersebut, sehingga output dari amplifier menjadi lebih besar.
Demikianlah pembahasan singkat mengenai kapasitor. Semoga artikel ini dapat membantu Sobat Pcnukendal dalam memahami lebih lanjut mengenai kapasitor dan aplikasinya dalam dunia elektronika. Jangan ragu untuk terus belajar dan eksplorasi lebih lanjut!